Malam minggu tanggal 25 Januari 2014 kemarin di Taman KB
tepatnya di depan SMAN 1 Semarang. Warga Semarang menonton hiburan rakyat yaitu
Pertunjukan Kesenian Rakyat Jawa Tengah 2014. Di awal tahun ini Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan mengahadirkan 3 kesenian khas Jawa Tengah yaitu tari
topeng ireng asal Magelang, Kentrung asal Kudus dan Kentrung Rock n Roll asal
Solo.
Pertunjukan dimulai jam 7 malam dan diawali dengan apik
oleh tari topeng ireng asal Magelang. Ternyata diantara penari laki-laki
terdapat penari perempuan yang Cuma dia satu-satunya penari perempuan. Setelah
menyaksikan topeng ireng, penonton berpindah tempat yang disana sudah ada
panggung. Penonton pun disuguhi dengan Kentrung asal Kudus, yaitu kesenian
bercerita yang diselingi dengan shalawat. Penampilan terakhir dari kelompok
lakon Surakarta yang menamakan diri mereka Kentrung Rock n Roll (KRR). Konsep
dari Kentrung Rock n Roll ini sama dengan Kentrung yang asli tapi dikemas
dengan lebih modern dan pastinya ada unsur komedi yang tentunya menghibur
penonton.
Kali ini KRR menyajikan sebuah cerita berjudul Pembayun
sang Penakhluk. Cerita ini mengenai Panembahan Senopati yaitu raja Mataram yang mempunyai taktik
khusus untuk merebut daerah Kemangiran yang dipimpin oleh Ki Ageng Kemangiran.
Taktik tersebut yaitu dengan menjadikan anak perempuannya, Pembayun menjadi
seorang ledhek/penari wanita saat Kemangiran mengadakan pesta panen. Saat itu
juga Ki Ageng Kemangiran dan Pembayun saling jatuh cinta dan pada akhirnya
mereka menikah. Sampai suatu saat Pembayun meminta Ki Ageng Kemangiran untuk
bersilaturahmi ke rumah ayahanda Pembayun dan di rumah Panembahan Senopati, Ki
Ageng Kemangiran dibunuh oleh mertuanya.
0 komentar:
Posting Komentar